Oleh: Muhammad Erwang
.: Malam 19 Ramadhan ::.
Dalam renungku selepas qiyamul lail
riuhnya suasana tidak menyadarkanku
aku yg duduk bersimpuh sejenak terpejam dalam lamunan
mengecilkan diri dihadapan yang Maha Besar
Aku merenung
mendapati sosok impian tersenyum
yang dekat dalam do'a
Sayup berbisik menasihatiku
Jika kamu yang terencana untukku
seandainya aku mampu meminta kepada tuhan
menjumpa mimpi dari doa
berjalan dalam batasmu aku datang
Jika kamu yang terencana untukku
kamu tidak perlu tahu apa ikhtiarku
seberapa cepat aku berlari pada lintasan
aku berharap kamu duduk
memanduku, melambai dalam sayup
Jika kamu yang terencana untukku
batasmu merupakan titik ragu
keraguan yang tidak sama dengan ketakutan
keraguan yang tidak mengambangkan nilai kepastian
keraguan yang sederhana untuk aku
Aku yang terdiam tanpa mengucap
berdoa dalam gumam, meminta mu
tapi tetap terdiam untukmu
menjaga lisan dari ingkar
aku yang terdiam tanpa mengucap
berharap pada tuhan yang Maha menyampaikan
jika kamu yang terencana untukku
kamu akan paham melalui tuhan
Aku berusaha menyeleraskan rencanaku dalam batasmu
dan membujuk tuhan menganugerahkan ridho-Nya untukku.
Ya ALLAH Yaa Rohmaan Yaa Rohiim..
.-Otak kanan sifulan-
Ketika Waktu Itu Tiba
12 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar