Pages

Rabu, 16 Maret 2011

Sekecil Apakah Impianmu, Sehingga kamu merasa tidak sebesar kawanmu itu.

Oleh: Muhammad Erwang

Hari ini sifulan tersenyum syukur dengan apa yang telah dia raih sampai hari ini karena apa yang dulu ia minta kepada tuhannya sebagian telah tercapai. Tapi dasar sifulan (juga manusia biasa) dia juga ngegerutu mengapa dia tidak seperti kawannya yang bisa GO International, padahal mereka memulai dari pendidikan yang sama dan lingkungan yang tidak jauh berbeda. Sifulan menggerutu apa mungkin karena mimpi yang dibuatnya terlalu "kecil"? Mungkin dulu sahabatnya memang bercita2 untuk dapat berkarir didunia internasional . heuheu Kayaknya sih begitu lan..!!

Jadi, Seperti apa anda harus mendefinisikan cita-cita anda? Seperti apa anda harus mendefinisikan kesuksesan anda?

Setiap Manusia menurut sifulan sebenarnya terdiri atas 2 macam pribadi dalam dirinya. Yang pertama "Pribadi Yang Idealis" dan yang kedua "Pribadi Yang Realistis". Pernah kah anda merasa bingung? Jawabannya pasti iya. Sebenarnya pada saat anda bingung disitu lah 2 pribadi anda (baca: Pribadi Idealis dan pribadi Realistis) sedang bersilang pendapat. Pribadi Idealis cenderung menerapkan standar hidup yang tinggi dan memang seperti itulah peran yang tepat yang harus dijalankan oleh pribadi Idealis. Sedangkan Pribadi Realistis berperan lebih pada merespon keadaan nyata yang sedang anda jalani, apakah telah sesuai dengan PLAN yang anda buat atau cenderung menyerah pada keadaan alias "Pasrah". Lalu setelah itu apa yang harus anda lanjutkan dalam Kepasrahan anda.

Mana yang lebih dominan dalam diri anda? Apakah anda cenderung pribadi Idealis atau Pribadi Realistis?

Untuk mewujudkan kehidupan yang sukses sesuai Master PLAN, anda harus bisa mengkombinasikan 2 pribadi pada diri anda. Ketika membuat Master PLAN maka Gunakan Pribadi Idealis anda. Teringat masa kecil, waktu SD, Guru Sifulan sering menasihatkan "Gantungkanlah Cita-Citamu Setinggi langit". Haha Classic banget yah, tapi itu bermakna banget bos! Sifulan memahami itu bahwa dalam merencanakan masa depan, anda harus membuat standar hidup yang tinggi, jangan pernah meremehkan tuhan hanya dengan memasang target hidup yang sederhana. Apa lu pikir tuhan lu ga mampu ngabulin cita-cita lu?? Hah!! Lu salah besar bos.

Maka Buatlah Cita-cita dan standar hidup melebihi kemampuan anda saat ini (baca: saat anda membuat master plan). Dan mulai bekerjalah dengan master plan itu, Sebenarnya anda hanya akan mengambil kewajiban yang anda mampu, dan itu hanya sebagian paling kecil dari master plan tersebut, sedangkan sisa yang lebih besar itu akan dikerjakan oleh tuhan anda. Tapi Ingat "Jangan Pernah anda Mengahalangi Tuhan untuk mewujudkan Cita-Cita dan alur dari master plan yang telah anda buat." Jangan kecewakan tuhan tentang itikad anda untuk meraih cita-cita.

Mulai bekerjalah dengan Master PLAN yang anda buat, gunakan standar dari pribadi Idealis anda dan terus jaga kualitas dengan pribadi idealis tersebut. Ingat aktifkan Hati Nurani supaya anda bisa switch diwaktu yang tepat ke Pribadi Realistis anda. Masalahnya siapa yang ngasi tau kapan anda harus switch ke pribadi Realistis? Apakah ketika anda diuji dengan masalah yang menurut anda berat? Jawabannya No!

Anda Harus pahami dulu siapa itu Hati Nurani dalam diri anda. Mengapa dia cenderung tidak mengijinkan anda untuk berbohong, mengapa dia cenderung Iba melihat kesusahan orang lain,
Mengapa dia cenderung menjadi sisi baik pada diri anda. Sebenarnya Hati Nurani inilah yang berhubungan dengan tuhan, tapi juga kadang hati nurani ini pula yang sering dibisiki oleh syaitan/jin. Itu kembali pada diri anda, jika anda lebih dekat pada ajaran tuhan maka tentunya apa yg tersirat dari hati nurani anda merupakan petunjuk dari tuhan, akan tetapi jika anda cenderung dekat dengan kelakuan syaitan, maka hati nurani anda pun akan mudah terbisiki oleh syaitan.

Memanage hati nurani itu penting agar bisa menerima petunjuk dari tuhan. Terkadang tuhan menunjukkan jalan lain dari master plan yang telah anda buat. Karena tuhan lah yang tahu mana yang terbaik buat hambanya dan pasti kesuksesan yang anda raih cenderung akan lebih besar daripada Goal yang telah anda tetapkan pada master plan yang anda buat. Mungkin bidangnya beda tapi yakinlah kesuksesannya akan lebih besar. Tapi dengan catatan anda telah membuat master plan hidup anda dengan baik dan menjalankannya dengan Istiqomah. Biarlah tuhan yang akan merevisi Master Plan hidup anda. Ingat satu hal "Anda hanya akan mengerjakan kewajiban yang Anda mampu, dan itu hanya sebagian paling kecil dari master plan itu, sedangkan sisa yang lebih besar itu akan dikerjakan oleh tuhanmu" dan “Jangan Pernah anda Mengahalangi Tuhan untuk mewujudkan Cita-Cita dan alur dari master plan yang telah anda buat". Satu hal lagi Jangan pernah meng-klaim bahwa kesuksesan anda adalah hasil usaha pribadi anda karena sebenarnya tuhan itu mampu membuat anda sukses walaupun anda hanya diam saja.

-----##----

*Karena Saya Muslim maka definisi tuhan disini adalah ALLAH SWT. Dan semua yang saya tulis sesuai dengan keyakinan yang saya anut.
**Semoga tidak Salah memahaminya 

Jumat, 11 Maret 2011

Bersama Sahabat kecilku

Oleh: Muhammad Erwang

Bersama sahabat kecilku akan kuremas keluh d istana kami.
Dari sekarang akan ku persiapkan sahabat kecilku menjadi seperti mereka yg tunduk d 1/3 malam, dan berlari saat matahari memberkahi bumi.
Akan ku ajarkan dia 3 hal: berkuda,berenang,dan memanah agar sahabat kecilku tdk malu menginjak bumi.
Sahabat kecilku suatu saat akan menerbangkan kami dg jari jemarinya.
Kami akan pilu oleh bangga dan tertunduk syukur kepada sang Kholiq.
Sahabat kecilku senantiasa menyinari taman istana kami,berseri &berwarna.
Pilu saat ini tdk untuk sahabat kecilku.
Tiap sel tubuhku untuk sahabat kecilku.

Kisah Teladan untuk nasihat diri agar lebih tanggap dengan petunjuk dan tanda-tanda pertolongan Nya.

**Cerita ini adalah cerita sahabat nabi -- berasal dari sebuah Majlis yang telah disadur. semoga bermanfaat.

Seorang sahabat ahli ibadah yang Sholeh dan tawaddu tinggal disebuah desa kecil. suatu hari desa tempat tinggalnya dilanda banjir bah. dia berdoa kepada ALLAH agar desa dan penduduk tersebut diselamatkan dari marabahaya banjir bah. ketika banjir sudah sepinggang orang dewasa, tetangga terdekatnya mengajak sahabat untuk turut serta mengungsi dengan kayu gelondongan seadanya. tapi sahabat tsb menolak tawaran dari tetangganya. Dia berkeyakinan bahwa hanya Allah yang pada hakikatnya berkuasa menentukan nasib manusia dan hanya ALLAH yang bisa menolong setiap kesulitan manusia.

Ketika banjir telah melebihi tinggi orang dewasa ketua RT pun mengevakuasi penduduknya karena diyakini air semakin meninggi. ketua RT pun mengajak serta sahabat tsb, sahabat tersebut naik ke atap rumahnya dan terus berdoa kepada ALLAH agar diselamatkan dari banjir tsb.

Ketinggian banjir semakin bertambah, melebihi atap-atap rumah penduduk, kemudian tim SAR pun menyisir kerumah warga yang masih bertahan termasuk kerumah sahabat tsb. sahabat tersebut pun menolak kembali ajakan dari tim SAR walau telah dipaksa berkali-kali. dia tetap bertahan dengan pendiriannya, terus berdzikir dan berdoa kepada ALLAH memohon agar diselamatkan dari banjir bah tersebut.

Setiap menit air bah terus meninggi, akhirnya sahabat tersebut pun wafat dalam dzikir dan doanya. Allah memerintahkan agar sahabat tersebut dimasukkan kedalam surga atas amal ibadahnya. ketika dijemput oleh malaikat, terjadi diskusi antara malaikat dan sahabat tsb:

Malaikat: "Wahai sahabat izinkan aku untuk mengantarkanmu ke surga ALLAH SWT."
Sahabat: "Wahai malaikat bolehkah aku meminta sesuatu?"
Malaikat: "Jika aku mampu maka akan aku usahakan."
Sahabat: "Bolehkah aku menghadap kepada Rabb ku??"

Kemudian malaikat menyampaikan permohonan tersebut kepada ALLAH SWT. dan ALLAH SWT mengabulkan permintaan tsb. kemudian dibawalah sahabat tsb untuk menemui ALLAH SWT.

Sahabat: "Ya Rabbi, bukankah aku telah beribadah kepadamu sepanjang hidupku, bukankah aku telah menjauhi apa yang engkau larang selama hidupku, tapi mengapa engkau tidak mengabulkan doaku? mengapa engkau tidak menyelamatkan aku? jika aku punya dosa yang tidak berkenan dihadapanmu maka ampuni aku."

ALLAH: "Wahai hambaku, kamu adalah salah satu hambaku yang baik. kamu tidak pernah melakukan dosa yang berat dihadapanku. wahai hambaku bukankah tetanggamu telah menawarkan untuk menolongmu, bukankah ketua RT mu telah menawarkan untuk menolongmu, bukankah tim SAR itu telah menawarkan untuk menolongmu. wahai hambaku mereka itu perantaraku untuk menolongmu. maka sesungguhnya aku telah menolongmu"



**kadang kita mesti sadar dengan lingkungan dan tanggap dengan petunjuk dari ALLAH SWT.
*cerita ini Nasihat untuk diri pribadi.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More